Operasional kantor : Senin - Jumat Pkl. 08.00 - 17.00 WIB, online Senin - Jumat 24 jam
Tanggal
11 06-25
0

KONFERENSI VIDEO DENGAN MASYARAKAT NTT DAN MALUT MENKOMDIGI TEKANKAN AGAR MEMBANGUN INFRASTRUKTUR DIBARENGI DENGAN EDUKASI

berita-1

Jakarta, 11 Juni 2025 — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar kegiatan Monitoring Konektivitas Digital secara daring yang dihadiri langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan ini melibatkan warga, perangkat desa, tenaga pendidik, serta petugas kesehatan dari 14 titik lokasi layanan publik di tiga provinsi prioritas pembangunan: Maluku Utara, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam sambutan, Menteri Komunikasi dan Digital menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya evaluasi dan pemantauan pemanfaatan infrastruktur konektivitas digital yang telah dibangun oleh pemerintah melalui Badan Layanan Umum BAKTI Komdigi. Sebanyak 27.858 lokasi publik kini telah terhubung dengan akses internet melalui kapasitas satelit SATRIA-1 dan 6.747 lokasi telah menerima sinyal seluler 4G.

Sejak 2025, peningkatan kualitas layanan dilakukan melalui modernisasi jaringan transmisi dari VSAT ke microwave dan penyediaan komitmen Committed Information Rate (CIR) sebesar 8 Mbps per lokasi melalui kerja sama dengan Telkomsat. Inisiatif ini diharapkan mampu menunjang produktivitas masyarakat setempat di bidang pendidikan, kesehatan, serta kewirausahaan digital.

“Kegiatan monitoring ini dilakukan secara reguler oleh BAKTI. Sebelumnya sudah kita lakukan di Papua dan Aceh. Yang berbeda saat ini adalah bahwa lokasi-lokasi yang terhubung pada pertemuan kita ini adalah lokasi penyediaan sinyal seluler 4G yang sejak Februari 2025 kapasitasnya telah kita migrasikan, ditingkatkan menjadi sebesar 8 Mbps sehingga ketersediaan kapasitas untuk setiap BTS menjadi lebih terjamin. Hal ini juga berpengaruh pada peningkatan performansi yang kita bisa lihat dari parameter radio seperti latency dan penurunan packet loss,” papar Fadhilah Mathar, Direktur Utama BAKTI Komdigi.

Salah satu capaian penting lain yang juga dibahas dalam kegiatan ini adalah pemanfaatan satelit SATRIA-1 dengan kapasitas 150 Gbps, yang kini telah melayani ribuan titik layanan publik. Pemerataan akses ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun fondasi digital yang merata di seluruh Indonesia.

 

Urgensi Digitalisasi

Kegiatan monitoring juga menjadi forum dialog antara Menteri Komunikasi dan Digital dengan berbagai pihak di lapangan, termasuk Gubernur NTT, Gubernur Maluku Utara, Direktur Utama Telkomsat, kepala desa, kepala puskesmas, serta perwakilan masyarakat dan prajurit TNI di perbatasan RI–Timor Leste.

"Digitalisasi sangat penting, terutama dalam mendukung program One Village One Product (OVOP) yang kami harapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan digitalisasi, akses ke pasar dan e-commerce menjadi lebih mudah, sehingga produk-produk unggulan dari NTT bisa menjangkau pasar yang lebih luas," tutur Gubernur Provinsi NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena.

"Dengan konektivitas, kualitas layanan kesehatan dan pendidikan dapat meningkat melalui pemanfaatan teknologi. Kami menghadapi kesulitan mencari tenaga pendidik di wilayah kami, namun kini anak-anak bisa belajar secara daring. Dalam bidang kesehatan, konektivitas memungkinkan kami melakukan telekonsultasi jarak jauh," papar Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda.

Perwakilan masyarakat dari NTT, Maluku, dan Maluku Utara menyampaikan testimoni langsung mengenai dampak positif dari kehadiran layanan internet dan sinyal 4G terhadap kegiatan belajar-mengajar, pelayanan kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi lokal.

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Inpres 9 Halmahera Barat, Nurul, bahwa kehadiran BAKTI Aksi di sekolahnya sangat membantu kegiatan belajar mengajar. "Para guru kini dapat mengikuti webinar secara online dengan lancar, dan siswa juga bisa memanfaatkan jaringan ini saat mengikuti asesmen di sekolah. Semoga dukungan ini terus berlanjut untuk kemajuan pendidikan di daerah kami," ungkapnya.

Senada dengan Nurul, Kapten Arhanud Kasman Effendi Komandan Kompi II PAMTAS SATGAS RI-RDTL Inbate NTT mengungkapkan bahwa banyak manfaat yang dirasakan para anggotanya, bahkan masyarakat di sekitar pos perbatasan pun juga menerima manfaat dari program Kementerian Komdigi ini. “Manfaat itu adalah, kemudahan dalam mengakses internet secara lancar untuk mengetahui berita-berita dalam maupun luar negeri, mudah melaporkan setiap kegiatan yang ada di perbatasan. Dan, masyarakat juga mendatangi pos untuk menikmati fasilitas layanan akses internet ini,” cerita Kasman.

Adanya peningkatan konektivitas digital, juga sangat membantu masyarakat di Desa Sasur Halamahera Barat, dalam mengakses informasi dan komunikasi. “Saat ini jaringan sudah dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, termasuk pendidikan, komunikasi antarwarga, hingga pengembangan web site desa," ujar Inkarianto Christi Saban, Kepala Desa Sasur, Halmahera Barat.

 

Infrastruktur dan Edukasi

Mengakhiri pertemuan daringnya, Menkomdigi berpesan agar pemanfaatan internet dapat dipergunakan secara bijak. “Ini adalah program keberpihakan pemerintah dan amanah Pak Presiden Prabowo Subianto untuk meneruskan program-program yang baik untuk mendorong transformasi digital bagi masyarakat. Dan tranformasi digital tidak mungkin terjadi tanpa konektivitas yang baik,” paparnya.

Dalam visi besar Presiden, layanan-layanan publik akan dilakukan secara digital, karena itu perlu mempersiapkan sampai ke pelosok dan pos perbatasan untuk bisa terkoneksi. “Ini memang menantang karena Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas, dengan lebih dari 13.000 kepulauan juga penduduk salah satu terbesar di dunia. Jadi kita tetap membutuhkan waktu untuk membangun serta melakukan edukasi. Pembangunan infrastruktur harus turun berbarengan dengan edukasi,” tutup Menkomdigi.

Untuk Provinsi NTT, BAKTI Komdigi telah menggelar 584 titik BTS 4G dan USO dan 2691 titik layanan akses internet gratis. Untuk Provinsi Maluku Utara, BAKTI Komdigi telah menggelar 497 titik BTS 4G dan USO dan 687 titik layanan akses internet gratis. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama lintas-sektor, Kementerian Komunikasi dan Digital terus berkomitmen memperluas jangkauan dan kualitas konektivitas digital untuk seluruh rakyat Indonesia.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pengawas BAKTI Komdigi, Arief Tri Hardiyanto, di Maluku Utara, dan Anggota Dewan Pengawas BAKTI Komdigi, Virgie Baker, di NTT.***

 


Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Humas Kementerian Komunikasi dan Digital

Artikel Media

Siaran Pers